Setelah pengalaman naik bis Agung Sejati menuju Baturetno, saatnya pulang balik ke Jakarta. Kali ini pilihan saya jatuhkan kepada Agra Mas yang sudah punya nama. Awalnya saya mau berangkat naik bis ini, tapi karena ayah saya penasaran sama PO Agung Sejati, ya PO Agra Mas ngalah deh pulangnya saja.
sumber : pinterest |
Pool Bis Double Decker Big Top Agra Mas cabang Wonokarto
Saya membeli tiket bis Agra Mas ini saat masih di Jakarta melalui Traveloka. Setelah memesan dan keluar tiket pdf saya langsung menghubungi pool bis Agra Mas cabang Wonokarto untuk memastikan pemesanan saya sudah tampil.
Keberangkatan bis di tiket jam 19.00 dan saya datang sekitar jam 18.00, ternyata loket tiket belum dibuka. Lokasinya yang berada di kota Wonogiri mengharuskan saya menempuh perjalanan dulu dari Baturetno. Karena saya sudah menyewa mobil + driver selama di Baturetno, jadi saya tidak ambil pusing untuk naik bis umum ke Wonogiri.
sumber : riviwer.com |
Sekitar jam 18.40 loket tiket dibuka dan saya langsung melapor. Dengan kode booking, tiket berbentuk struk dicetak beserta kupon makan. Ruang tunggu disini luas dan nyaman, pelayanan petugas juga ramah. Ada toilet berbayar yang bersih. Tapi yang paling saya suka adalah keberangkatan bis yang tepat waktu.
Akomodasi Bis Double Decker Big Top Agra Mas
Alasan utama saya mengambil kelas Big Top adalah karena banyak desas desus kalau deck atas bis double decker itu oleng alias bikin pusing. Karena kenyamanan ayah saya yang utama, makanya saya ambil deck bawah berisi kelas Big Top. Maunya sih sleeper seperti bis PO Rosalia Indah yang ada kelas sleeper di deck bawah. Sayangnya bis Agra Mas Double Decker tidak ada kelas sleepernya.
sumber : riviwer.com |
sumber : riviwer.com |
Seperti kelas Big Top pada umumnya, formasi kursi disini 2-1 dan hanya berisi 6 kursi saja. Reclining seat masih manual dan seperti bis Agung Sejati, LCD didepan kursi mati diam membisu, cuma pajangan. Saya diberikan snack disini ya, bukan self-service seperti Agung Sejati.
Satu hal yang saya suka dari bis jenis ini adalah deck bawah itu low deck ala Scania. Jadi pandangan keluar itu sejajar jalan. Ohya pintu penumpang juga buka tutupnya otomatis dari dashboard driver depan. Saya sempat tertipu awalnya, pas mulai jalan pintu masih terbuka. Saya panik dong 👀 eh ternyata nutup sendiri. ndeso !
Untuk akomodasi lain standar lah ya seperti toilet dan termos air panas. Sayangnya termos ini adanya di deck atas. Males banget naiknya.
Istirahat Makan Bis Double Decker Big Top Agra Mas
Bersyukurnya, istirahat makan bis Agra Mas gak bikin saya kelaperan kayak kejadian pas naik bis Agung Sejati (klik disini). Beristirahat di wilayah makan bis AKAP umumnya di Gringsing, Batang, Kendal, tepatnya di RM Kendil Mas yang beneran milik PO Agra Mas, saya kaget bukan main karena ternyata kelas Big Top punya wilayah makan terpisah dan eksklusif.
sumber : riviwer.com |
Makannya self-service dan all you can eat loh. Menu lengkap seperti nasi lauk, soto ayam kampung, teh panas, kopi panas, nasi goreng, rendang daging sapi, kerupuk, buah, nata de coco, bahkan sampai pop mie juga ada. Tersedia tv kabel khusus disini. Pokoknya berasa banget kelasnya.
RM Kendil Mas ini toiletnya banyak dan tersedia musholla juga. Saya istirahat disini sekitar setengah jam. Tidak lama juga karena seluruh penumpang langsung balik ke bis setelah ishoma. Jadi tidak kelamaan nunggu penumpang yang belum balik ke bis.
Perjalanan Bis Double Decker Big Top Agra Mas
Mesin Scania memang teruji dan terbukti kenyamanannya. Berjalan dengan kecepatan tinggi ditambah dengan low deck, saya merasa sangat nyaman. Ya meskipun bukan kelas sleeper dan leg rest kursi saya tidak bisa menopang paha karena turun terus.
Perjalanan pulang ke Jakarta ini saya tidak banyak ambil foto karena badan sudah lelah. Berangkat Jumat malam sampai Sabtu kesiangan, setelah ziarah makam Sabtu sore udah pulang ke Jakarta lagi. Jadi sebenarnya setengah niat juga bakal diriview, tapi setelah lihat adsense kok nambah sedikit - sedikit, sekalian aja lah ya nambah ulasan baru. hehehe...
Sekitar jam 06.00 pagi akhirnya saya sudah sampai Cilandak dan perjalanan pun berakhir. Saya sangat suka naik bis Agra Mas ini karena selain harga yang terjangkau, akomodasinya juga nyaman, mesin yang halus dan bertenaga ala scania. Gaya mengemudi yang juga tidak ugal.
I Like . . . .
Berikut ini poin yang saya suka dari naik bis Double Decker Big Top Agra Mas Wonogiri menuju Jakarta :
- Kursi yang nyaman dengan ruang kaki super lega.
- Low deck yang menjadikan pandangan sejajar jalan dan nyaman.
- Bis bersih dan gaya mengemudi driver halus.
- Menu dan rasa makanan sangat enak ditambah ada zona khusus penumpang bis Big Top.
- Ketepatan waktu keberangkatan. Telat beberapa menit bisa dimaklumilah.
I Don't Like . . . .
Ada juga ternyata beberapa hal yang mengganggu saya selama perjalanan dengan bis Double Decker Big Top Agra Mas Wonogiri menuju Jakarta :
- Belakang kursi saya nomor 2 dijadikan tempat kardus snack dan minuman, jadi sandaran kursi tidak bisa saya rebahkan sampai semua kardus itu dipindahkan
- Terjadi insiden setelah istirahat makan dimana bis sudah berjalan di jalan raya, tapi driver lupa menutup pintu penumpang. Saya tersadar karena suara berisik dibelakang kursi, ternyata pintu masih terbuka. Saya langsung mengetuk pintu akses driver dan pintu langsung ditutup.
- Monitor lcd mati dan slot usb rusak, saya jadi kesulitas kalau mau charge baterai hp harus numpang di kursi ayah saya di nomor 1.
- Selimut yang diberikan bukan selimut thermal, jadi masih dingin kalau dipakai.
- Di jadwal bis estimasi sampai Cilandak jam 02.25 which is impossible. Tolong direvisi estimasi waktu sampai lokasi tujuan.
Star Recommendation
0 Comments