Pompa Air Mati, Jangan Langsung Panggil Tukang Servis, Dicek Dulu !

semua pasti pernah mengalami yang namanya kesal karena pompa air rusak. untuk saya sendiri anehnya pompa air ini rusak selalu malam hari. saya menggunakan dua pompa air. untuk menyedot air tanah merk shimizu dan untuk pompa dorong saya pakai merk sanyo. nah masing - masing pompa ini udah beberapa kali mengalami kerusakan dan saya selalu panggil tukang servis untuk memperbaiki. hasilnya memang beres tapi setidaknya saya harus merogoh kocek saya minimal 250.000 rupiah setiap kali servis.

khusus tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman saya memperbaiki sendiri pompa air yang rusak, khususnya pompa air yang saya fungsikan sebagai pompa dorong yang merk sanyo. kurang lebih sudah empat tahun saya pakai pompa sanyo ini. kondisi air tanah di rumah saya ini cokelat. makanya saya pakai tabung filter nanotec 1035 yang ukuran besar. itulah kenapa akhirnya rumah saya membutuhkan pompa dorong.

Baca juga : Sate Maranggi Paling Enak Di Subang

saya merakit sendiri jalur pipa air khususnya dari toren - pompa dorong - filter. makanya saya yang tidak paham ilmu perpipaan untuk menjaga tekanan air melewatkan hal penting. kalau kran air di rumah dinyalakan hanya satu kran saja, maka pompa akan cetak cetek mati nyala karena tekanan air yang melewati pompa belum memenuhi minimal tekanan untuk menyalakan pompa secara terus menerus. disinilah saya sadar kalau saya akan sering ganti sensor otomatis pompanya.

beberapa hari lalu, minggu malam, pompa dorong sanyo mati. menyebalkan karena seninnya masuk kerja. dalam kondisi mati air sebenarnya masih mengalir tapi sangat kecil. akhirnya saya minta orang rumah menampung air di bak. sementara saya kerja dan mencari part yang saya curigai rusak, yaitu sensor otomatis. paginya saya naik keatap untuk cek tipe pompa dorong saya.

setelah saya tau tipenya, saya cari secara online sensor tersebut. ternyata harganya ada yang murah tapi di Surabaya. karena butuh hari itu juga, saya akhirnya cari yang di Bekasi. ohya rumah saya ini di sekitar Cikarang. tapi ternyata tidak ada yang jual online disini, akhirnya saya menemukan di Jakarta Timur. beruntungnya saya ini bisa dikirim pakai gojek. saya bisa saja mampir ke toko pompa untuk cari part ini, tapi beberapa kali saya beli barang offline harganya selalu jauh diatas harga online + ongkir.

beruntungnya saya, seller ini fast response menjawab chat dan menyanggupi untuk langsung dikirim. setelah proses transaksi, saya pantau terus apakah barang sudah dikirim atau belum sampai di sore harinya saya cek resi ternyata barang sudah diterima. agak lega, tinggal mikir bagaimana pasangnya nanti malam karena saya pun nekat ini belum pernah benerin pompa air sendiri.


sepulang saya dari kantor, saya langsung cek sensor otomatis merk Yamada ini. kata yang jual, merk ini dipakai di hampir semua pompa air merk Jepang. harga pasarannya pun rata - rata sama di 130.000an rupiah di online. kalau di offline bisa 200.000an mungkin ya.

Baca juga : Hotel Moscato Lembang Yang Nyaman

bermodalkan obeng, lakban listrik, senter, dan sensor yang baru saya beli saya naik keatas untuk maju perang. kagetnya saya ternyata sensor yang lama sudah mengkerut karena overheat. saya matikan arus listrik, lalu coba putar dan lepas sensor lama dari pompa. kabel dipotong. kabel sensor baru dipasang dan tidak lupa sensor baru juga dipasang. nyalakan pompa dan buka kran air. NYALA DONG !!!

ternyata semudah itu memperbaiki pompa air yang mati. yah mungkin karena diagnosa rusaknya yang tepat. kalau rusaknya karena dinamo yang melemah atau korsleting didalam mesin mungkin akan beda lagi. tapi kalau pompa air mati karena cetak cetek, kemungkinan besar hanya perlu ganti otomatisnya. beberapa kali panggil tukang servis ya solusinya sama, ganti sensor, tapi harganya bisa 2x lipat.

makanya mulai sekarang bisa ya dicoba kalau pompa air rusak, ganti dulu sensornya, kalau masih mati baru deh dibawa ke pak dokter spesialis pompa air. seru kok bisa benerin sendiri itu.

Post a Comment

0 Comments