Pengalaman Pertama Naik Citilink dan Melewati Terminal 3 Bandara Soekarna-Hatta

dalam perjalanan ke Magetan, saya ngecheat dengan terbang dulu ke Solo, lalu dilanjutkan dengan perjalanan darat menyewa mobil dari Solo. ampuh juga sih karena sampai Magetan saya tidak terlalu mengalami kelelahan.

namun tulisan ini akan fokus pada pengalaman pertama saya menggunakan Citilink lewat Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta. pertama kali saya masuk terminal 3 adalah saat saya menjemput adik ipar saya yang kemana - mana selalu naik Garuda Indonesia. yah secara perjalanan dia mah banyaknya dibiayai negara karena untuk dinas.

foto : riviwer.com

kali ini saya dapat kesempatan langsung keberangkatan dari terminal 3. yah secara Citilink sekarang dikasih slot di terminal 3. masih satu grup dengan Garuda Indonesia mungkin. jadi di awal saya mempelajari dulu bagaimana prosedurnya di terminal yang diplot sebagai yang termegah di Indonesia ini.

ohya untuk harga tiket Citilink sendiri hanya sekitar 400.000an saja dan karena saya memilih kursi saya dan bapak saya, saya dikenakan charge 75.000 per kursi. untuk pemilihan kursi mungkin tidak banyak yang mengambil opsi ini, namun saya pribadi penasaran dan mencoba memilih posisi kursi berbeda dalam perjalanan pergi dan pulang ke Jakarta.

ini belum termasuk tes antigen 99.000 ya. bersyukurnya saya dan bapak saya sama - sama sudah dua kali vaksin, jadi cukup dengan tes antigen sudah bisa menggunakan layanan pesawat. disamping itu, tujuan kami masih didalam wilayah Jawa & Bali.

saya tidak banyak mengambil foto saat proses tes antigen di Bumame, tapi saya akan membuat tulisan terkait tes tersebut. siapa tau bisa bermanfaat.

back to the headline, pengalaman pertama naik Citilink dan melewati Terminal 3 Bandara Seokarno-Hatta. terminal keberangkatan saya sudah paham, pintu masuk ada di pintu paling ujung kanan. disana ada sebuah komputer layar sentuh yang digunakan untuk validasi data pedulilindungi. 

foto : riviwer.com

kita akan diminta memasukkan bandara tujuan dan nomor ktp. kemudian akan muncul biodata dan hasil tes Covid-19 kita sesuai data pedulilindungi. jika hijau, maka kita akan diminta untuk foto dengan hp kita untuk ditunjukkan saat proses check-in didalam terminal. jika merah, petugas akan melihat apakah tetap bisa atau ditolak untuk masuk terminal.

saya dan bapak saya berstatus hijau karena memang kami sudah dua kali vaksin dan sudah tes antigen. inilah pentingnya mempersiapkan pedulilindungi dulu sebelum terbang. setelah masuk, kami langsung menuju departure gate untuk pemeriksaan X-Ray. semua dilepas termasuk jam dan ikat pinggang yang ada logamnya.

setelah pemeriksaan, kami mengantri cukup panjang, tapi tidak butuh waktu lama untuk check-in. konyolnya bapak saya malah lupa bawa KTP dan semua kartu identitasnya. 😖

beruntung di dompetnya saya temukan fotokopi ktp yang sudah usang dan beruntungnya juga bapak saya lolos saat check-in. ohya untuk proses check-in juga mengharuskan kami menunjukkan foto hasil validasi pedulilindungi yang tadi dilakukan sebelum masuk terminal 3 ya.

kami duduk sebentar dan saya melihat lcd informasi penerbangan untuk mengecek penerbangan kami dengan nomor QG-762. sudah saya duga, kami akan menggunakan gate anak tiri yang jauh, gate 21.

foto : riviwer.com

foto : riviwer.com

foto : riviwer.com

saya belum pernah masuk terminal 3, tapi saya yakin Citilink tidak akan menggunakan gate yang dekat dari pintu masuk. disana ada pengumuman bahwa gate 21 itu 20 menit. saya pikir itu waktu boarding ya, ternyata setelah dijalani, itu adalah jarak berjalan kaki dari posisi lcd informasi ke gate. alamak mana kaki bapak saya masih sakit.

saya lupa pastinya, tapi seingat saya mulai gate 15 sudah disediakan travelator di setiap gate untuk bisa tetap berjalan sembari istirahat. tapi tetap saja jarak yang ditempuh masih jauh. untung masih ada waktu 1.5 jam sebelum waktu keberangkatan.

saat melewati gate 18, bapak saya ditawari naik buggy car yang bisa menampung lima penumpang. buggy car ini diprioritaskan untuk orang tua, ibu hamil, dan penyandang disabilitas. namun bisa juga kita penumpang jika memang sudah kelelahan berjalan atau sedang mengejar penerbangan karena waktu terbatas.

foto : riviwer.com

nah karena sadar diri, saya tidak ikut naik buggy car. alhasil jalanlah saya sendiri dari gate 18 sampai gate 21. di sudut dekat gate 20 saya terkejut menemukan ada game corner. ini untuk apa ya. apakah ada PS 5 atau Wifi gratisan yang super ngebut. 

saat sampai di gate 21 saya melihat bapak saya sudah duduk santai disana. saya juga melihat ternyata ada kursi santai yang langsung menghadap landasan. bagusnya gate ini menghadap persis ke timur agak ke utara sedikit.

foto : riviwer.com

kami sampai disana sekitar jam enam. alhasil jadilah kami berhadapan langsung dan menikmati sunrise di terminal 3 bandara Soekarno-Hatta. indahnya.

sayangnya penerbangan kami delay sekitar 20 menit. ah sudahlah toh tidak buru - buru.

saat pesawat tiba dan kami proses boarding kami segera mengantri karena biasanya kami akan berebut bagasi kabin. saya sendiri hanya bawa 1 tas ransel dan 1 tas travel ukuran kecil. tapi akan tetap sulit kalau lokasi bagasi kabin kami jauh dari posisi kursi.

ohya untuk boarding pass sendiri saya tidak print-out ya seperti yang kebanyakan penumpang lain gunakan. saya menginstall aplikasi Citilink dan melakukan check-in di aplikasi tersebut. proses boarding saya juga cukup dengan menunjukkan boarding pass yang ada di aplikasi tersebut. jadinya ringkas.

kami menggunakan jembatan ya, jadi tidak perlu turun tangga dan lanjut naik bis karena parkir pesawat yang ada di negeri antah berantah nun jauh di mato. 

foto : riviwer.com

saya sempat akan memesan Garuda Indonesia karena biasanya bapak saya kalau mudik sendiri ke Solo selalu naik maskapai tersebut. namun karena mempertimbangkan efisiensi dan ekonomisasi 😝 akhirnya naik Citilink.

bapak saya bilang kalau naik Citilink kayak naik bis ekonomi karena saking sempitnya. tapi saat saya cek online jarak antara bangkunya normal. ah mungkin itu dulu ya sebelum Citilink pakai pesawat Airbus karena memang sudah lama sekali beliau naik Citilink.

untuk penerbangan CGK-SOC ini saya memilih kursi baris 6. persis dibelakang baris 5 yang berstatus VIP. ohya sekedar info saja di penerbangan ini kursi baris 1 sampai 5 itu berstatus VIP. untuk setiap 3 kursi ada 1 kursi dikosongkan. mereka juga berhak mendapatkan air mineral. tapi ya harganya memang bisa sampai 2 kali harga kursi lainnya.

untuk kursi baris 6 ini posisinya persis di depan sayap. itu artinya persis di depan mesin. lupanya saya yang namanya mesin pasti berisik. benar saja karena mulai take-off sampai landing kami keberisikan mesin pesawat A320 tersebut.

selain itu mungkin karena posisi yang di depan, posisi duduk kami terasa menukik sepanjang penerbangan. ya saat akhirnya posisi mendatar sebentar, kami kembali menukik turun karena ternyata sudah sampai wilayah Solo dan bersiap untuk landing.

saya cukup kaget saat mbak - mbak pramugari yang caem berbusana serba hijau itu kasih saya dan bapak saya air mineral. seingat saya, saya tidak beli deh karena di online sebotol air mineral ini harganya lumayan juga sih. tapi ya sudahlah, nama kami dipanggil, kami diberikan air mineral, ya kami minum saja.

overall pengalaman pertama naik Citilink saya adalah berisik dan menukik. 😄

makanya harus bijak saat memilih baris kursi. pesawat kami sebelum landing sempat mengalami turbulensi yang keras dan seisi pesawat senyap semua. dagdigdug kembang kuncup. lah malah nyanyi.

pesawat landing dengan mulus setelah beberapa kali saya merasakan penyesuaian arah di Bandara Adi Soemarmo Solo. Alhamdulillah dalam durasi waktu satu jam saja kami sudah mendarat di Solo dengan selamat. terima kasih Kapten Anton yang sudah menerbangkan pesawat dengan baik. saya pribadi memberikan bintang :


pesawat sempat delay karena ada hambatan di penerbangan sebelumnya. it's okay for me. durasi penerbangan kami hanya satu jam. tidak banyak yang bisa diceritakan saat posisi terbang karena saya malah fokus menyelesaikan satu episode Hospital Playlist demi membahagiakan istri saya. soale istri selalu kesal kalau saya diajak ngomong tentang drakor ini dan gak nyambung. cuma bisa hahehoh. 😦

Post a Comment

0 Comments